Argentina Akan Menutup Aktivitas Crypto Demi Dapatkan Pinjaman 45 Milyar Dollar


Bank sentral negara Amerika Selatan Argentina merilis pernyataan pada hari Kamis yang mengatakan bahwa sektor keuangan negara itu tidak diizinkan untuk menyediakan layanan yang terkait dengan aset digital (cryptocurrency). Ini secara efektif melarang transaksi crypto apa pun dalam ekonomi resmi.

Langkah ini hanya beberapa hari setelah Banco Galicia dan Burbank SAU, dua bank swasta terbesar berdasarkan nilai pasar di negara bagian Argentina mengumumkan membiarkan pelanggan mereka membeli cryptocurrency ( Bitcoin, Ethereum, dll.).

Negara tersebut telah memutuskan untuk mencegah penggunaan cryptocurrency setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pinjaman $45 miliar.

Bank Di Argentina Tidak Menawarkan Layanan Crypto. Saat tingkat inflasi mencapai level tertinggi dalam 20 tahun, negara ini mengambil sikap tegas terhadap aset digital.

Tujuan pelarangan cryptocurrency adalah untuk mengurangi risiko dan menjaga sistem ekonomi mereka karena negara tersebut menganggap aset crypto sebagai aset yang tidak dapat dipercaya dan tidak memiliki izin secara resmi. Menurut pernyataan BCRA:

Tindakan yang diperintahkan oleh Dewan Direksi BCRA berusaha untuk mengurangi risiko yang terkait dengan operasi dengan aset ini yang dapat dihasilkan untuk pengguna layanan keuangan dan sistem keuangan secara keseluruhan.

Perjanjian IMF Tentang Mencegah Cryptocurrency

Langkah itu dilakukan sekitar sebulan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan akan memberi Argentina pinjaman sebesar $45 miliar.

Perjanjian tersebut mengharuskan negara untuk mencegah penggunaan cryptocurrency untuk melindungi sektor keuangannya. Letter of intent berisi garis besar komitmen Argentina terhadap kesepakatan yang ditujukan dengan IMF, yang menyatakan:

Untuk lebih menjaga stabilitas keuangan, kami mengambil langkah-langkah penting untuk (i) mencegah penggunaan mata uang kripto dengan tujuan untuk mencegah pencucian uang, informalitas, dan disintermediasi,” untuk memperkuat ketahanan keuangan negara.

Institusi (BCRA) menyatakan bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dapat digunakan oleh penjahat untuk pencucian uang dan pendanaan teroris. Juga, karena dianggap tidak dapat dilacak, maka mereka (penjahat atau aktor jahat) dapat menggunakannya secara luas dalam transaksi narkoba, pembiayaan senjata, prostitusi, dll.

Namun, Chainalysis, sebuah perusahaan analisis blockchain, melaporkan bahwa pencucian uang menyumbang hanya 0,05% dari semua volume transaksi kripto pada tahun 2021. Ini berarti bahwa $33 miliar telah dicuci sejak 2017. Sebagai perbandingan, Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB memperkirakan bahwa $800 miliar hingga $2 triliun dicuci setiap tahun menggunakan mata uang fiat, yaitu sekitar 5% dari PDB global.


Alif Fahmi

hi , I'm Alif, I'm a blockchain & cryptocurrency lover, I love writing & learning, my job is web developer & crypto trader